Senin, 09 Maret 2015

The Giver (2014)

 Sutradara : Phillip Noyce
Writer : Michael Mitnick, Robert B, Lois Lowry (book) |
 Durasi : 97 min |
Genre : Drama, Sci-Fi 

Harga : Rp. 48.000 | Terbit : Agustus 2014 |
Jumlah Halaman : 232 halaman | paperback |
Gramedia


Film adapted dari novel dengan judul yang sama ini, menjadi movie yang to be watch karena salah satu pemainnya adalah Taylor Swift (meskipun Tay keluar dikit banget, cuma 3 menitan). Selain itu genre dari novelnya juga interest, yakni young adult dengan tema dystopian.

Sinopsis :
Dunia yang digambarkan pada film ini adalah suatu komunitas yang terkendali dan teratur, tanpa ada perang, ketakutan, kesakitan dan perbedaan. Oleh sebab itu, pada komunitas ini tidak mengenal iri, dengki, persaingan. Semua orang memiliki perannya masing-masing. Jonas (Brenton Thwaites) terpilih menjadi Sang Penerima Kenangan oleh chief elder (Meryl Streep) untuk menerima latihan khusus. Disinilah ia bertemu dengan The Giver/Sang Pemberi (Jeff Bridges). Selama ini Sang Pemberi memiliki ingatan mengenai hal-hal yang tidak diingat oleh anggota komunitas tersebut. Seperti rasa sakit, dsb. Dan betapa takjub  Jonas menerima kebenaran sesungguhnya. Kejanggalan mulai terjadi di diri Jonas dan dirasakan oleh Ibu Jonas (Katie Holmes) dan Ayah Jonas (Alexander Skarsgard) akibat dari ingatan yang diberikan oleh Sang Pemberi. Teman-teman semasa kecil Jonas yaitu Fiona (Odeya Rush) dan Asher (Cameron Monaghan) berusaha membantu Jonas untuk membuktikan apa yang sebenarnya terjadi. Di balik itu semua, pemimpin dengan julukan Chief Elder berusaha untuk menutup rapat-rapat apapun yang terjadi. Chief elder tidak menginginkan anggota komunitasnya mengetahui kenangan-kenangan yang sudah ditiadakan di komunitas tersebut. 

Komentar :
The Giver minim tantangan, tidak seperti rekannya Divergent atau The Hunger Games dengan “bahaya” yang jelas-jelas mengintai. Konflik cerita juga tidak sedalam rekan-rekannya, sehingga The Giver pun terasa dangkal. Tapi The Giver cukup memberi pesan moral yang dalam. Dari segi casting, Taylor Swift difilm pertamanya ini tidak terlalu kaku saat berperan sebagai Rosemary. Brenton Thwintes sebagai Jonas, yang juga pernah bermain di film Maleficent ini, membuat tokoh Jonas lumayan menjanjikan, tetapi lawan mainnya Odeya Rush masih terlalu kaku.

Pesan : 
Dengan menonton film ini anda akan menemukan sebuah fakta baru disadari, yang worth it menurutku, membuat kita berpikir bahwa dunia kita yang sekarang ini, yang penuh emosi, perbedaan dan persaingan adalah dunia yang lebih baik. Sementara dunia yang teratur, tenteram, karena diatur oleh orang-orang tertentu, bukanlah dunia yang baik dan tidak enak dijalani. Teori konspirasi juga secara tidak langsung ada dalam cerita ini.

film : 7/10
buku : 4/5

Tidak ada komentar:

Posting Komentar